PELUANG USAHA ANDA

bebas bayar, pembayaran mudah dan cepat, transaksi online, pembayaran tagihan dan tiket, transfer dana online

MBS = Sekolah Bisnis Online

24 March 2016

Bagi Info Adab Cara Menasehati

Saat membuat artikel ini, saya sedang menjelajah dunia maya.

Dan bertemu sebuah website  islam yang isi nya menurut ane global (secara islam) dan tidak mengarah kepada bentuk provokator.

Maka dari itu saya akan menyalin dan membagikan beberapa isi nya secara global.

Siapa yang tidak mau melihat orang terdekatnya merasa lebih baik dan mendapatkan pemikiran (Hidayah).

Terkadang kita suka menasehati teman (atau sebaliknya kita yng dinasehati)  tanpa berpikir apakah dia akan tersinggung atau tidak, nasehat kita akan di terima atau tidak dan lain-lain.

Tentu jika kita menasehati, dan teman kita tetap ngeyel pada pendiriannya, tentu kita sebagai teman akan sedikit merasa jengkel. Tapi faktor tersebut bukan hanya karena kesalahan teman kita itu saja, melainkan dibentuk juga oleh faktor orang yang menasehati.

Dan menasehati di depan umum beda tipis antara Nasehat dan Bully (Memperolok/Menyindir/Menghina, dll) .

Berikut beberapa adab cara menasehati agar nasehat tersebut yang dapat menentukan diterima atau tidak oleh si pendengar.
  1. Niat Karena Tuhan
    Seorang yang ingin menasehati hendaklah meniatkan nasehatnya semata-semata untuk mendapatkan ridha Tuhan-nya. Karena hanya dengan maksud inilah dia berhak atas pahala dan ganjaran dari Tuhan-nya di samping berhak untuk diterima nasehatnya.
     
  2. Tidak Dalam Rangka Mempermalukan Orang Yang Dinasehati
    Seseorang yang hendak memberikan nasihat harus berusaha untuk tidak mempermalukan orang yang hendak dinasehati. Ini adalah musibah yang sering terjadi pada kebanyakan orang, saat dia memberikan nasihat dengan nada yang kasar. Cara seperti ini bisa berbuah buruk atau memperparah keadaan. Dan nasehatpun tak berbuah sebagaimana yang diharapkan.
     
  3. Menasehati Secara Rahasia
    Nasihat disampaikan dengan terang-terangan ketika hendak menasehati orang banyak seperti ketika menyampaikan ceramah. Namun kadangkala nasehat harus disampaikan secara rahasia kepada seseorang yang membutuhkan penyempurnaan atas kesalahannya. Dan umumnya seseorang hanya bisa menerimanya saat dia sendirian dan suasana hatinya baik. Itulah saat yang tepat untuk menasehati secara rahasia, tidak di depan publik. Sebagus apapun nasehat seseorang namun jika disampaikan di tempat yang tidak tepat dan dalam suasana hati yang sedang marah maka nasehat tersebut hanya bagaikan asap yang mengepul dan seketika menghilang tanpa bekas.
     
  4. Menasehati dengan lembut, sopan, dan penuh kasih
    Seseorang yang hendak memberikan nasehat haruslah bersikap lembut, sensitif, dan beradab di dalam menyampaikan nasehat. Sesungguhnya menerima nasehat itu diperumpamakan seperti membuka pintu. Pintu tak akan terbuka kecuali dibuka dengan kunci yang tepat.

    Oleh karena itu, harus ditemukan kunci untuk membuka hati yang tertutup. Tidak ada kunci yang lebih baik dan lebih tepat kecuali nasehat yang disampaikan dengan lemah lembut, diutarakan dengan beradab, dan dengan ucapan yang penuh dengan kasih sayang.

  5. Tidak memaksakan kehendak
    Salah satu kewajiban seorang mukmin adalah menasehati saudaranya tatkala melakukan keburukan. Namun dia tidak berkewajiban untuk memaksanya mengikuti nasehatnya. Sebab, itu bukanlah bagiannya. Seorang pemberi nasehat hanyalah seseorang yang menunjukkan jalan, bukan seseorang yang memerintahkan orang lain untuk mengerjakannya.
  6. Mencari waktu yang tepat
    Tidak setiap saat orang yang hendak dinasehati itu siap untuk menerima petuah. Adakalanya jiwanya sedang gundah, marah, sedih, atau hal lain yang membuatnya menolak nasehat tersebut.
    Jika seseorang ternyata tak bisa menasehati dengan baik maka dianjurkan untuk diam dan hal itu lebih baik karena akan lebih menjaga dari perkataan-perkataan yang akan memperburuk keadaan dan dia bisa meminta tolong temannya agar menasehati orang yang dimaksudkan. 

Itulah adab atau cara menasehati agar nasehat yang diberikan tidak melukai perasaan yang sedang butuh masukan/nasehat dari kita.

 Semoga bermanfaat ... :)

Sumber Referensi : https://muslimah.or.id/7352-menasehati-tanpa-melukai.html


No comments:

AdHitz Ads

Powered by Blogger.